Profil Kuncoro Wibowo, Sosok Visioner yang Kini Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Penyaluran Bansos
Kuncoro Wibowo kini ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 127,5 miliar.

Profil Kuncoro Wibowo, Sosok Visioner yang Kini Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Penyaluran Bansos

Jawapostv.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan enam tersangka kasus dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial (bansos) beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2020-2021 di Kementerian Sosial (Kemensos). Salah satunya adalah mantan Direktur Utama PT TransJakarta, Kuncoro Wibowo.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan, penetapan status tersangka pada Kuncoro Wibowo adalah tindak lanjut terhadap adanya laporan dari masyarakat. KPK kemudian mengumpulkan informasi dan menemukan ada unsur pidana saat tahap penyelidikan.

“Berikutnya dilengkapi dengan adanya kecukupan alat bukti, maka naik ke tahap penyidikan dengan menetapkan Kuncoro Wibowo dan lima pihak lainnya sebagai tersangka,” ujar Alex dalam konferensi pers, Rabu (23/8).

Kuncoro Wibowo sebelumnya merupakan sosok yang visioner dan berprestasi di lingkungan BUMN. Ia adalah lulusan S1 jurusan Teknik Elektro Telekomunikasi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Dikutip dari laman resmi Ikatan Alumni ITS, pria kelahiran 3 Maret 1968 ini sudah malang melintang menduduki jabatan penting di berbagai perusahaan sejak 1995-2009, antara lain Manager VAS and Switching Design Engineering PT Excelcomindo Pratama dan Group Head NOC and Field Operations PT Mobile-8 Telecom.

Kuncoro kemudian pindah ke PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) pada 2009. Karena latar belakang pendidikannya adalah Teknik Elektro Komunikasi, maka Kuncoro menempati jabatan yang berhubungan dengan teknologi informasi.

Selama di PT KAI, ia pernah menjabat sebagai EVP Sistem Informasi; Direktur SDM, Umum dan Teknologi Informasi; serta Direktur Komersial dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia. Bersama Ignatius Jonan yang kala itu menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI, Kuncoro turut membenahi perusahaan BUMN tersebut menjadi lebih baik seperti saat ini.

Kuncoro diberi tugas membenahi sistem teknologi informasi di PT KAI yang kala itu sekitar tahun 2009 masih sangat memperihatinkan.

“Dulu PT KAI bahkan tidak punya email. Website-nya juga jelek sekali, lalu kita mulai membenahi IT, juga mulai memanfaatkan media sosial untuk mengenalkan PT KAI yang baru,” ungkap Kuncoro pada suatu kesempatan di tahun 2014 lalu seperti dikutip dari Antara.

Berkat peran Kuncoro, sistem teknologi informasi di PT KAI terus berbenah hingga tersistem dengan baik seperti sekarang ini, yang juga berpengaruh dalam hal kedisiplinan penumpang, misalnya lebih teratur dan tidak ada lagi yang naik di atap.

Saat Jonan menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kuncoro juga dipercaya menjadi Staff Ahli IT Kementerian ESDM, dimana salah satu peran pentingnya adalah mendesain sistem ESDM One Map yang tersinkronisasi dalam aplikasi Amora.

Karirnya semakin cemerlang pada Agustus 2018 saat ia ditunjuk Menteri ESDM kala itu, Rini Soemarno sebagai Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (PT BGR), perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa logistik. Sebagai Dirut PT BGR, Kuncoro mendapat penghargaan di ajang Anugerah BUMN 2019 sebagai CEO Visioner Terbaik kategori Emerging BUMN dan BUMN Emerging dengan Inovasi Teknologi Terbaik Pertama di Jakarta.

Pria asal Tulungagung tersebut juga sukses membuat BGR Logistics mampu membangun aplikasi Warehouse Integrated Application (WINA) dan Fleet Integrated and Order Monitoring Application (FIONA), yaitu aplikasi yang memberikan perbaikan pelayanan pada pelanggan.

Berkat pengalamannya di PT KAI, Kuncoro kemudian diangkat menjadi Direktur Utama PT TransJakarta pada Januari 2023.

“Kuncoro Wibowo berpengalaman dalam melakukan transformasi perusahaan, salah satunya di PT KAI. Ia diharapkan mampu mewujudkan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menjadi transportasi publik yang aman dan nyaman,” ungkap Plt. Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta kala itu, Fitria Rahadiani seperti dikutip dari Antara.

Namun ia memegang jabatan tersebut hanya sekitar tiga bulan karena pada Maret 2023 ia mengundurkan diri dari Dirut PT TransJakarta.

Kini, Kuncoro menyandang status tersangka dugaan kasus korupsi penyaluran bantuan sosial yang mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 127,5 miliar. Kuncoro dan kelima pihak yang ditetapkan tersangka tersebut disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *